Rabu, 30 Juli 2008

POSISI DUDUK TENTUKAN KESEHATAN PUNGGUNG

Nyeri pada punggung menjadi fenomena umum yang dirasakan banyak orang, baik mereka warga negara berkembang maupun penduduk negara maju. Bahkan, di Amerika Serikat (AS), sebuah hasil survei menunjukkan bahwa 85% penduduk Negeri Paman Sam tercatat pernah mengalami sakit punggung setidaknya sekali seumur hidup.

Bagi para pekerja kantoran, khususnya yang memiliki kebiasaan duduk berlama-lama mengerjakan tugas, atau mengetik di komputer, kerap menemukan keluhan sakit nyeri di bagian punggung. Maka itu, posisi duduk yang baik sangat menentukan kesehatan punggung.

“Penyebab sakit nyeri itu biasanya karena posisi duduk yang salah,” ujar Barbara Dorsch, physiotheraphist/rehabilitation specialist dari Australia, di sela acara training lecturer para ahli media Siloam Hospitals di Siloam Hospitals Kebun Jeruk, Jakarta Barat, pekan lalu.

Penyebab sakit nyeri punggung umumnya disebabkan peregangan otot atau ligmen karena postur tubuh ketika duduk dalam posisi tidak tepat. Nyeri punggung mulai terasa saat terjadi cedera, atau setelah terjadinya peradangan.

Punggung yang baik memiliki tiga kurva, yaitu pada leher, punggung bagian atas, dan punggung bagian bawah. Oleh karenanya, otot bagian perut, otot paha, dan otot kaki harus kuat agar mampu menyangga kurva punggung yang baik.

Punggung juga sangat sensitif terhadap ketegangan otot akibat stres sehari-hari. Dalam keadaan lemah dan kaku, otot punggung mengalami kejang, sehingga menyebabkan aliran darah yang mengangkut oksigen menjadi terhambat dan otot kekurangan oksigen. Akibatnya, penderita mengalami nyeri yang semakin menyakitkan apabila tidak segera mendapat penanganan dari dokter.

Penyebab lain biasanya akibat penggunaan alas sepatu hak tinggi yang banyak digunakan perempuan, kurang olahraga, cedera dan ketegangan otot, serta proses penuaan (osteoarthritis) yang menyebabkan bantalan tulang (diskus) keluar dari tempat semestinya dan menghasilkan pertumbuhan tulang baru yang menimbulkan radang sendiri dengan disertai rasa nyeri.

Penatalaksanaan yang terbaik pada nyeri punggung pada umumnya berdasarkan penyebab gangguan itu sendiri. Fisioterapi merupakan salah satu cara terapi untuk mengatasi masalah nyeri pungggung, di samping kerap pula digunakan untuk rehabilitasi medik pasien penyakit stroke. “Fisioterapi adalah latihan untuk membuat kondisi pasien lebih baik dari sebelumnya,” ujar Barbara.

Menurut Barbara, teknik fisioterapi menitikberatkan tujuan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak atau fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan proses atau metode terapi gerak.

Mengenal Struktur Punggung

Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24 jam. Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk menjaga postur tubuh.

Punggung tersusun dari 24 buah tulang belakang (vertebrae), dimana masing-masing vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian tulang belakang ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang menyerupai huruf S.

Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan dengan segmen toraks (punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar (punggung bawah). Lengkung lumbar inilah yang bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan.

Otot punggung ditunjang oleb punggung, perut, pinggang dan tungkai yang kuat dan fleksibel. Seluruh otot tersebut berfungsi untuk menahan agar tulang belakang dan diskus tetap dalam posisi normal. Kelemahan pada salah satu otot akan menambah ketegangan pada otot lain dan akhirnya menimbulkan masalah punggung.

Sedangkan diskus atau bantalan tulang rawan berfungsi sebagai penahan guncangan ini terdapat di antara vertebrae, sehingga memungkinkan sendi-sendi untuk bergerak secara halus. Setiap diskus memiliki bagian tengah seperti bunga karang yang berongga kecil-kecil dan bagian luar yang keras dan mengandung serat saraf untuk rasa nyeri. Selain itu, juga terdapat cairan yang mengalir ke dalam dan keluar diskus. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan punggung bergerak bebas. Diskus yang sehat bersifat elastis, sehingga akan mudah kembali ke bentuk semula jika tertekan di antara kedua vertebrae.

Pada saat tidur, sangat sedikit cairan yang keluar dari diskus. Itulah yang menyebabkan kekakuan otot saat seseorang bangun dari tidur. Gerakan mendadak yang dilakukan ketika baru bangun tidur dapat mengakibatkan cedera punggung.

Posisi Duduk yang Baik

Buruknya postur tubuh, kegemukan (obesitas) dan gerakan yang kurang tepat selama bertahun-tahun, akan mengakibatkan kelainan pada otot dan diskus, bahkan dapat berakibat nyeri punggung.

”Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan gerakan karena beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang belakang,” ungkap Barbara Dorsch. Postur tubuh yang baik, lanjut dia, akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke bawah.

Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32% populasi dunia menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan meja kerja. Separuh dari populasi tenrsebut tidak pernah meninggalkan meja kerja, bahkan saat makan siang. Sementara itu, dua pertiga populasi menambah porsi duduk tegak saat berada di rumah.

Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya pergerakan sendi belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi duduk santai dengan postur miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi ini, tulang belakang akan berada dalam posisi ideal, di mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk seperti huruf S.

Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki sirkulasi darah di bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan penggumpalan darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki. “Tubuh akan terasa lebih rileks, sehingga mengurangi terjadinya ketegangan otot,” papar Barbara.

Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah untuk naik turun kursi. (INVESTOR DAILY, 5-6 April 2008/ humasristek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Komentar Anda Ya !

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Elf Coupons